Minggu, 08 Januari 2012

love , friendship, and sacrifice #part3 (Rahasia)


hello my name is Fernando , call me Edo. and i have Friends Adis, Maria, and Firda. one of the girls is my grilfriend (monolog)

Cinta bisa datang kapan saja
Biasanya dia hadir tiba-tiba
Lalu semua berubah
Hati ini menjadi resah

Aku bukan manusia sempurna
Namun ku masih miliki mimpi
Ku tahu kau juga tak sempurna
Namun berdua kita saling mengisi

Ku tahu cinta ini terlarang
Walau rasa ini tak sanggup ku pungkiri
Ku harap kau mau mengerti
Apa jadinya dunia
Kalau mereka tahu tentang kita


sebuah alunan indah milik Rio Dewanto menemani perjalanan malam Fernando dan kekasihnya ke sebuah taman di sudut kota,
"sudah sampaiii..." ucap Edo memarkir mobilnya 
"harus sampai kapan kita menyembunyikan ini....."




tanya firda lirih membuka pembicaraan, Edo menatap mata Firda dalam-dalam. ada sebuah pancaran ketulusan cinta di mata sipit pria itu . sudah dua bulan ini mereka menjalin hubungan, dan merahasiakannya dari kedua sahabat mereka Maria dan Adis.
"kenapa kita ga kasih tahu mereka aja si Do.., aku rasa ini akan lebih baik" lanjut firda mencoba memberi solusi terhadap permasalahan yang mereka hadapi.
"ga semudah itu fir...!!"
"kenapa?"
"jika kita beritahu ini, semua akan berubah.. kau dan Maria , aku dan Adis.." khawatirkan Edo, sebenarnya Edo dan Firda mengetahui bagaimana perasaan masing-masing sahabat mereka itu. bagaimana betapa Maria mencintai Edo, dan Adis yang mencintai Maria. sikap Maria yang sering kali tidak bisa ditutupi betapapun ia mencoba menutupi perasaan cintanya pada Edo, begitupun Adis yang begitu melindungi perasaan Maria. Hal itu semakin membuat rumit semua ini. cinta yang seharusnya begitu sederhana menjadi suatu dilema bagi Edo dan Firda.
"tapi, kalau begini terus aku takut ini malah menyakiti sahabat-sahabat kita do,,,"

Edo berfikir sejenak .... "baiklah.. sekarang ga usah pikirin itu dulu, biar nanti aku yang cari cara bagaimana harus bicara dengan mereka..." jelasnya 
"hu.uuuuuufh.." Firda menghela nafas panjang, hari-hari yang seharusnya ia lalui dengan bahagia jauh dari yang ia bayangkan. Rasanya sesak setiap kali ia menghela nafas menbayangkan Apa yang terjadi jika Maria tahu, Adis pasti mengerti tapi Maria.. tanyanya dalam diam
"Fir ...." 
"he.em..."
"kamu tahu ga ??" Edo bersiap mengeluarkan Jurusnya
"apa...?" firda mengernyitkan dahinya menjawab Edo datar pasti mau gombal deh nih orang.. pikirnya
"kamu tahu ga, kenapa bulan malam ini enggan datang??"
tuhkannn... "trusss" jawab Firda sekalai lagi datar, yang membuat Edo sedikit kesal 
"iiehhh ko gitu jawabnya, jawabnya kenapa emang ?? gitu dong da... !!"
"iyh deh.. kenapa emang??" 
"soalnya dia malu sama kamu,, sinar kamu lebih indah dari pada sinar rembulan.."
"huekkssss...... kantong plastick Do kantong plastik... aku mau muntah"
"jiachhh ko kamu gitu sih da...." Edo semakin kesal, sekaligus menahan malu dihadapan gadis pujaannya itu
"ga mempan yh aku di gombalin sama kamu..... hueks :P " ledek firda
"ahhh payahh,, punya pacar ko ga bisa di gombalin !!"
"hee................" Firda menaikan alisnya tanda tak setuju dengan apa yang baru saja di lontarkan Edo "payah... kamu yang payah gombalnya ga elit :P hahhahaa"


Tawa keduanya mencairkan suasana yang sempat tidak menyenangkan, masalah-masalah seolah pergi untuk sementara dari pikiran mereka. dan malampun semakin larut, menemani mereka berdua dalam bisu.


mencinta...
kadang tuhan menguji perasaan kita,
memberi kesusahan pada cinta kita,
kadang pun ia melukai hati kita,
namun jika kita tetap bertahan dalam cinta.. kesakitan itu akan berakhir dengan "kebaikan"
sabar yh da... ini semua pasti akan berakhir, kita tidak akan terus merahasiakan ini. cepat atau lambat mereka akan tahu dan mengerti tentang kita.... batin Edo mencoba menenangkan hatinya yang sebenarnya juga khawatir sama seperti Firda


to be continue..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Purple Bobblehead Bunny