Jumat, 18 November 2011

Tak Terjawab...

salahkah kami yang saling mencintai ? , salahkah kami ketika cinta suci kami dianggap berbeda oleh orang-orang yang memandang kami begitu hina? salahkah kami jika nanti kami akan menyembah dua tuhan dalam satu atap mahligai cinta...
salahkah kami ??

pertanyaan pertanyaan itu selalu mengelayut di benakku, membuat ku gila, memmbuatku frustasi dan hampir menyerah, hingga pernah membuatku tak percaya Tuhan itu ada. aku Maria seorang Kristiani yang sangat mencintai pemuda muslim bernama Ahmad, cinta kami yang terhalang nama Agama membuat kami menjalani hidup penuh dengan cercaan masyarakat.
"aku tak mengerti, kenapa seseorang yang saling mencintai bisa di anggap salah" 
tanya ku untuk kesekian kali pada ahmad yang kala itu sedang duduk di Taman Kota menghabiskan malam kami.
"cukup Maria, jangan bahas itu lagi"
Ahmad tampak sudah bosan membahas masalah ini, sering kali kita mendiskusikannya, namun hasilnya "nihil" kita tak pernah menemukan jawabannya. hanya akan menghasilkan pertengkaran diantara kami.
"hu.ufh..." aku menghela nafas panjang ..
"kau lelah dengan semua ini Maria ?"
tanya Ahmad menatap ku dengan wajah serius, aku membalas tatapannya lalu berkata "apa kau lelah?" dengan suara lirih menahan perihnya dalam hati.
Ahmad segera memalingkan wajahnya dari tatapanku...
"kau tahu jawabannya Maria..." 
hening, hanya hembusan angin malam yang terdengar diantara kebisuan kami.
"haruskah aku menyerah pada keadaan ini" 
suara berat menahan Tangis Ahmad memecahkan keheningan di antara kami berdua,
 "aku mencintaimu begitu dalam, tapi cintaku pada Tuhan tak bisa ku Khianati"
 mata Ahmad sudah memerah, jelas ia menahan Air matanya Jatuh untuk mempertahankan kewibawaannya sebagai seorang pria dihadapan gadis yang ia cintai. aku tak pernah melihat Ahmad serapuh ini, mungkinkah...aku mulai takut.
cintanya pada Tuhannya begitu dalam, Ia tak mungkin pernah mengkhianati itu, aku punya saingan yang begitu berat dalam hatinya "apa aku mampu mengalahkan cintanya pada Tuhannya" aku tahu rasa itu karena aku juga mencintai Tuhanku melebihi apapun di dunia ini, tanpa terkecuali Ahmad.
sebenarnya tangisku ingin pecah saat itu juga, tapi entah kenapa aku tak bisa meneteskan setetes air mata, terlalu sering aku menumpahkan Air mata ini. aku masih diam dengan pikiran-pikiran yang berkecamuk di benakku.
"Maria... katakanlah sesuatu!"
"apa yang harus aku katakan" akhirnya membuka suara
"apapun , isi hati pun,atau apapun yang ingin kamu katakan !!"
"aku tidak tahu...." jawabku datar, rasanya sudah mati perasaan ini.
 "biarkan aku sendiri untuk beberapa waktu,, biarkan kita berfikir dengan jernih, what should we do to it".aku beranjak dari posisiku, berjalan perlahan meninggalakan Ahmad.
"Maria... kau tahu betapa Aku mencintaimu, tapi perbedaan kita terlalu besar seperti lubang ozon di bumi yang semakin hari semakin menganga"
 "buat apa ada 2 dunia dan kenapa hanya ada satu cinta" benakku bicara.
to be continue...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Purple Bobblehead Bunny