Tak
Terjawab………..
Harus
dimulai dari mana, sudah terlalu lama aku menyimpan semuanya sendiri. Bahkan aku
sudah lupa darimana semuanya berawal. Aku masih mematung dihadapan Mami ku,tak
sepatah katapun keluar dari mulut ku. Semuanya terasa kelu, seperti ada
bongkahan es di dalam mulut ku yang membuatnya menjadi membeku.
“maria..
kenapa kamu diam saja” Mami memecahkan keheningan yang terjadi di meja makan
ini. Wajahnya sendu, penuh cinta kasih, beliau masih makan dengan lahap
hidangan di depannya, entah apa yang akan terjadi jika dia mendengar apa yang
akan anaknya katakan.mungkin dia akan memuntahkan semua makanan yang telah ia
makan, atau bisa jadi ia akan melempar makanan itu ke wajahku lantas mencaci
maki diriku. oh TUhan.. semakin aku melihat beliau semakin tak kuasa aku
mengatakan ini. Aku pikir ini akan lebih mudah jika aku mengatakan ini pada
Mami dulu, dia pasti mengerti tapi ini tak semudah bayangan ku
“mami
………..” aku mulai memberanikan diri,
“yh …”
sekali lagi mami melahap makanannya tenang sedangkan aku yang dihadapnya,
jangankan untuk memakan hidangan lezat ini untuk memandangnya saja aku tak
selera. Bukan aku tak mensyukuri apa yang Tuhan berikan, tapi … sudahlah bukan
saatnya aku membahas hal itu. Aku menarik nafas panjang….
“mih..
mami tahu Joshua?” ahhhh apa yang baru saja keluar dari mulut ku, kenapa aku
membahas orang lain dan bukan aku.