Langit berubah gelap siang itu petir dan kilat sesekali bersautan, mulanya hanya tetes tetes air kecil yang jatuh membasahi aspal jalanan ibu kota, hingga kini menguyur seluruhnya. seorang wanita memandang keluar jendela mobilnya, matanya menatap hujan dan angin di luar, ia membuka sedikit jendela mobilnya, tangannya seolah ingin meraih tetesan² air itu
"Jangan di buka neng" ucap pak supir tiba² memecahkan keheningan "bahaya"
"Eh iyh pak..." patuhnya manis mengangguk kecil
"Eneng suka hujan yh?"
"Hehee.... iyh pak, saya suka suara hujan wangi hujan rasanya membuat pikiran menjadi tenang"
"Iyh yh neng bener... tapi kalau hujan kaya gini terus tiap hari, jakarta banjir donk neng heheeee"
Gadis itu tersenyum kecil seolah tidak ingin terlalu jauh berbicara. Sekali lagi tatapannya menerawang ke luar jendela kaca mobilnya pikirannya jauh melayang ke beberapa tahun silam saat dulu ia tak suka hujan.
1 tahun yang lalu
Rey gadis manis itu tengah sibuk menyiapan diri di kamarnya. Ia sibuk mencocokan pakaian mana yang akan dia kenakan hari ini, mitha kawanya yang sedari tadi duduk di tempat tidurnya geleng-geleng melihat kelakuan sahabatnya itu. Sudah ampir 1jam rey seperti itu..
"Yang ini cocok ga mith" tanya rey untuk kesekian kalianya
"Iyh cocok-cocok !!" Jawab mitha ogah²n mulai bosan dengan pertanyaan itu "rey dari tadi tuh kamu udh gonta ganti baju tapi ga ada satupun yang jadi dipake, ini udah jam berapa? Lagian kita kan cuma mau nonton pertandingan Ardi aja" protes mitha yang hanya direspon senyuman polos tanpa dosa oleh sahabatnya.
Hari ini Rey dan Mitha berniat menonton pertandingan bulutangkis, tepatnya menonton gebetan Rey bermain bulutangkis, Rey tidak mau moment ini terlewatkan begitu saja, meski hanya menonton pertandingan bulutangkis Rey harus memberikan kesan yang baik kepada Ardi.
"Pertandingan mulai jam 3 rey, kita hampir telat ini udah jam setengah 3"
"Apa........??" Teriak rey sontak terkejut melihat jam dinding di kamarnya yang bernuansa cokelat "duh duh duhhh gimana nih gw belum siap" Rey panik membongkar isi lemarinya. Seharusnya ini hanya pertandingan biasa, tetapi tidak untuk Rey. Dia di undang langsung oleh Ardi menonton pertandingannya dengan memberikan tiket gratis, Ardi khusus memintanya datang untuk mensupport dirinya.
---
"Jadi cuma begini nih Rey, hasil satu jam lu ngubek² isi lemari lo?" Mitha memandang frustasi Rey dengan setelannya. "kaos + jeans, standart bgt"
Lanjutnya
"Mit liath donk nihh..." Rey menunjuk bangga tulisan di kaos yang ia pakai
"i love badminton, terus?" .....
To be continue